Pelajar Islam Indonesia menyerukan agar pemerintah Indonesia mengusir bisnis milik presiden Amerika Serikat di Indonesia.Keluarga Besar pelajar Islam Indonesia (KB PII) mengecam deklarasi sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. PII mendesak pemerintah agar menolak dan mengusir seluruh bisnis milik Trump di Indonesia.
Ketua Umum KBPII Nasrullah Larada menilai, tindakan arogan Amerika Serikat dan Israel harus dilawan secara nyata. Apalagi, Amerika Serikat berencana memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kata Nasrullah, perlu sanksi yang lebih keras dari berbagai pihak untuk menghukum keputusan buruk Donald Trump itu. Tak hanya dari sisi politik dan moral saja, tapi juga harus ada sanksi secara sosial, ekonomi dan bisnis.
"Salah satunya adalah dengan menolak dan mengusir bisnis Trump di Indonesia," ujar Nasrullah dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.com, Minggu (10/12).
Donald Trump, diketahui memiliki sejumlah bisnis di Indonesia. Bisnis Trump di Indonesia, di antaranya bekerja sama dengan MNC Group.
Donald Trump dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo pernah menandatangani kerja sama pembangunan resor mewah di Tanah Lot, Bali.
Selain itu, Trump dan Harry Tanoe juga bekerja sama untuk membangun Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat.
MNC Group enggan berkomentar mengenai seruan PII tentang penolakan terhadap bisnis Trump di Indonesia.
"Tidak ada komentar," kata Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution saat dihubungi CNN Indonesia.com.
Sementara, Nasrullah mengatakan, pengusiran terhadap bisnis Trump di Indonesia merupakan langkah perlawanan yang diyakini bisa memberikan pesan tegas secara pribadi kepada Presiden Amerika tersebut.
Embargo juga menjadi pelengkap bagi gerakan masyarakat memboikot produk AS yang diserukan oleh berbagai pihak baru-baru ini.
"Mari bersama kita desak pemerintah untuk segera mencabut izin perusahaan-perusahaan dan menghentikan kegiatan bisnis yang terkait dengan Donald Trump di Indonesia," ucapnya
Aksi menolak deklarasi sepihak Amerika Serikat menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Selain desakan kepada pemerintah, Nasrullah juga mengajak seluruh keluarga besar PII (alumni Pelajar Islam Indonesia) dan masyarakat Indonesia untuk memboikot seluruh produk Amerika atau Israel, termasuk menolak proyek bisnis Donald Trump di Indonesia.
"Sampai ada perubahan kebijakan Amerika terhadap Yerusalem dan kemerdekaan Palestina," tegas Nasrullah.
PII sebagai ormas Islam di Indonesia, menurut Nasrullah, siap mendukung segala bentuk perlawanan untuk menghentikan kolaborasi kejahatan Amerika dan Israel terhadap sejarah, realitas politik dan hukum internasional.
sumber//cnnindonesia
Ketua Umum KBPII Nasrullah Larada menilai, tindakan arogan Amerika Serikat dan Israel harus dilawan secara nyata. Apalagi, Amerika Serikat berencana memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Kata Nasrullah, perlu sanksi yang lebih keras dari berbagai pihak untuk menghukum keputusan buruk Donald Trump itu. Tak hanya dari sisi politik dan moral saja, tapi juga harus ada sanksi secara sosial, ekonomi dan bisnis.
"Salah satunya adalah dengan menolak dan mengusir bisnis Trump di Indonesia," ujar Nasrullah dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.com, Minggu (10/12).
Donald Trump, diketahui memiliki sejumlah bisnis di Indonesia. Bisnis Trump di Indonesia, di antaranya bekerja sama dengan MNC Group.
Donald Trump dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo pernah menandatangani kerja sama pembangunan resor mewah di Tanah Lot, Bali.
Selain itu, Trump dan Harry Tanoe juga bekerja sama untuk membangun Trump International Hotel & Tower Lido di Bogor, Jawa Barat.
MNC Group enggan berkomentar mengenai seruan PII tentang penolakan terhadap bisnis Trump di Indonesia.
"Tidak ada komentar," kata Corporate Secretary MNC Group, Syafril Nasution saat dihubungi CNN Indonesia.com.
Sementara, Nasrullah mengatakan, pengusiran terhadap bisnis Trump di Indonesia merupakan langkah perlawanan yang diyakini bisa memberikan pesan tegas secara pribadi kepada Presiden Amerika tersebut.
Embargo juga menjadi pelengkap bagi gerakan masyarakat memboikot produk AS yang diserukan oleh berbagai pihak baru-baru ini.
"Mari bersama kita desak pemerintah untuk segera mencabut izin perusahaan-perusahaan dan menghentikan kegiatan bisnis yang terkait dengan Donald Trump di Indonesia," ucapnya
Aksi menolak deklarasi sepihak Amerika Serikat menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (CNN Indonesia/Priska Sari Pratiwi)
Selain desakan kepada pemerintah, Nasrullah juga mengajak seluruh keluarga besar PII (alumni Pelajar Islam Indonesia) dan masyarakat Indonesia untuk memboikot seluruh produk Amerika atau Israel, termasuk menolak proyek bisnis Donald Trump di Indonesia.
"Sampai ada perubahan kebijakan Amerika terhadap Yerusalem dan kemerdekaan Palestina," tegas Nasrullah.
PII sebagai ormas Islam di Indonesia, menurut Nasrullah, siap mendukung segala bentuk perlawanan untuk menghentikan kolaborasi kejahatan Amerika dan Israel terhadap sejarah, realitas politik dan hukum internasional.
sumber//cnnindonesia
0 Response to "Pelajar Islam Indonesia: Usir Bisnis Trump dari Indonesia"
Post a Comment